Awal kiprahnya boleh dibilang tak sengaja. Mojang Bandung yang fasih berbahasa Sunda ini mendapat green card setelah lulus SMA pada tahun 2000. Tingginya biaya hidup di AS memaksa gadis yang tak pernah menyentuh pekerjaan rumahan ini untuk mulai bekerja serabutan sembari kuliah.
Atas rekomendasi kakaknya yang juga tinggal di LA, Tania mendapat pekerjaan sebagai penerima telepon di Pizza Hut. Suatu hari, ia salah menerjemahkan menu pesanan piza pelanggan. Alhasil, jabatan Tania pun lalu melorot menjadi koki. Tak bisa membedakan saus dan sambal, Tania turun jabatan lagi menjadi pencuci piring.
Dinilai gagal membersihkan piring kotor, Tania terpaksa bekerja di toilet. ”Sempet nangis. Dulu mikirnya bisa jadi orang kaya begitu ke Amerika, tapi aku malah harus membersihkan toilet,” kenang Tania.
Tania Gunadi di sela-sela persiapan pengambilan gambar untuk serial TV Enlisted (pic:voaindonesia) |
Audisi
Suatu kali temannya memberi info bahwa ada audisi di Disney Channel untuk iklan Disneyland. Menurut temannya, Tania hanya perlu “berteriak” dalam audisi itu. Karena terpengaruh temannya ia mencoba ikut. Ternyata ia diterima. Jadilah Tania berperan dalam iklan tersebut. Sejak itu tekadnya makin bulat untuk jadi artis Hollywood. Namun itu tak mudah. Pernah suatu ketika dalam satu audisi seorang produser menyebutkan ia tak punya bakat. Terlebih-lebih bahasa Inggrisnya yang belepotan. “Lebih baik kamu cari pekerjaan lain,” ujar Tania pada VOA Indonesia menirukan produser itu.
Setahun pertama membangun mimpi jadi artis, Tania tak pernah lolos audisi. Sering kali ia ditolak mentah-mentah dengan cara yang menurutnya sangat menyakitkan. Dandan sejak pagi hari untuk audisi Rush Hour (1999) yang dibintangi Jackie Chan, misalnya, petugas audisi hanya main tunjuk ke arah Tania sembari berkata, ”No.”
Tania lalu mulai mengikuti kelas akting yang diasuh mantan aktor Hollywood, Robert F Lyons, yang membintangi sejumlah film laris pada era 1970-an sampai 1980-an, seperti Cease Fire dan Gunsmoke.
Selama lebih dari sepuluh tahun, hingga kini, Tania tak pernah absen belajar dua kali dalam sepekan di kelas akting itu. ”Senangnya di Amerika, mau jadi apa saja pasti ada jalan,” katanya.
Selain kelas akting, ia membekali diri dengan banyak keterampilan, seperti dansa, ice skating, hingga bela diri. Ia mempelajari semua dasar keterampilan itu dan akan segera memperdalam begitu diterima audisi.
Meski begitu ia tak patah semangat. Bahasa Inggrisnya terus ia fasihkan dan aktingnya terus ia asah. Usaha itu akhirnya membuahkan hasil. Tahun 2001 ia mendapatkan peran kecil di sebuah film televisi berjudul A Real Job. Tahun 2002 perannya makin meningkat dengan main di serial Even Stevens yang diputar di Disney Channel. Setelah itu ia berperan dalam serial Always Sunny in Philadelphia, Boston Public, The Inside, Aaron Stone, dan sebagainya. Kebanyakan hanya berperan untuk satu atau dua episode. Namun di Aaron Stone ia mendapat peran besar sebagai Emma dan main dalam 35 episode.
Tania memang telah menjadi bintang di beragam serial televisi, dan bermain di lebih dari 40 film televisi ataupun film layar lebar. Saat ini, ia sedang sibuk menjadi pengisi suara atau voice actor di film seri animasi Transformers Prime yang tahun ini bakal memasuki penayangan musim ketiga.
Selain di serial televisi Tania juga menjadi bintang iklan otomotif dan perusahaan ritel di sana. Keberhasilan Tania membuktikan bahwa jika berbekal tekad kuat, Hollywood yang oleh kebanyakan orang dianggap tak mungkin ditembus, terbukti bisa ia taklukkan.
Film pertama
Tania Gunadi(pic:andriewongso) |
Pada film pertamanya, Tania sama sekali tak dibayar dan hanya ngomong satu kata: hai, hello, dan how are you. Setelah melakoni beragam peran figuran, akhirnya Tania mendapat peran utama sebagai seorang gangster.
Kariernya semakin terdongkrak ketika memerankan tokoh Emma Lau di film serial televisi Disney XD berjudul Aaron Stone yang diputar selama dua tahun.
Pengalaman menarik dikecap Tania ketika berperan sebagai orang Indonesia bernama Sri Sumarto dalam tiga episode drama seri Fox berjudul Boston Public. Produser drama seri tersebut sempat kebingungan mencari aktor dan aktris Indonesia.
Akhirnya, Tania memboyong orangtua, kakak, dan tukang masak restoran Indonesia di Los Angeles untuk ikut-ikutan akting. Ketika bercerita pengalaman akting bersama kerabatnya itu, Tania sampai tertawa terpingkal-pingkal. ”Kami berdelapan mengisi hari itu dengan ketawa-ketawa,” ujar Tania.
Sebagian dari jerih payah bekerja sebagai artis di negeri orang dimanfaatkan Tania untuk membantu komunitas tak mampu di negerinya. Ia antara lain membangun sumur bagi warga miskin di sebuah desa di Garut, Jawa Barat.
Kepedulian ini terbangun dari ingatan masa kecil. Ketika pertama kali naik kereta api dari Bandung ke Jakarta, Tania merengek ingin turun di perkampungan kumuh pinggir rel. Saat itu orangtuanya melarang Tania turun untuk memberikan selimut kepada seorang nenek yang dilihatnya dari kaca jendela kereta.
”Aku berkata kepada diriku. Suatu saat, aku akan membuat keputusan untuk diriku sendiri. Aku akan berbuat sesuatu untuk mereka yang tak mampu,” kata Tania yang masih bermimpi ingin memiliki perusahaan produksi filmnya sendiri ini.
Saat ini di 2015
Tania Gunadi (kedua dari kanan) bersama para pemeran lainnya yang membintangi film serial TV Enlisted yang akan ditayangkan FOX mulai tanggal 10 Januari 2014. (pic:voaindonesia) |
Mulai awal tahun ini, penonton Amerika disuguhi serial komedi televisi baru berjudul Enlisted. Yang spesial, acara ini turut menampilkan mojang Bandung, Tania Gunadi. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang berhasil menembus jaringan besar televisi Amerika.
Enlisted adalah serial komedi baru yang menceritakan tiga tentara laki-laki bersaudara dan sekelompok tentara lain yang tidak memenuhi standar di sebuah pos militer di Florida.
Tania Gunadi artis kelahiran Indonesia ikut membintangi film ini dan berparan sebagai salah satu dari kelompok tentara itu dan Tania berperan sebagai Park, yang bersifat kekanak-kanakan dan berasal dari keluarga yang mengalami masalah rumah tangga.
Bagi Tania, yang berusia 32 tahun, bisa terlibat dalam Enlisted merupakan salah satu impian yang jadi nyata.
“Soalnya selama 10 tahun berakting di Hollywood, salah satu cita-cita saya adalah masuk ke network TV seperti FOX, NBC, atau CBS. Dulu pernah hampir, tapi ngga jadi. Akhirnya cita-cita saya ketumpuan, jadi saya bahagia banget deh,” aku Tania yang lahir di Bandung pada tanggal 29 Juli 1983 ini.
Kini, perempuan yang pernah membintangi serial “Aaron Stone” di saluran Disney XD itu telah menyelesaikan ke-13 episode untuk season pertama Enlisted. Serial TV Enlisted bisa disaksikan di saluran FO*X mulai 10 Januari.
No comments :
Post a Comment